Monday, January 23, 2017

On 5:00 AM | By Sepakbola Indo

Tahukah anda beberapa kenyataan ini?

Otak Rusak Karena Pornografi Paling Sulit Disembuhkan





Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mencatat jumlah kasus pemerkosaan mengalami peningkatan dari 60 kasus selama 2010 menjadi 68 kasus sepanjang 2011 atau naik 13,3 persen. "Dugaan penyebab kenaikan jumlah kasus pemerkosaan akibat mudahnya masyarakat mengakses media yang bersifat pornografi," kata Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Untung S Rajab di Jakarta, Jumat (30-12-.2011) REPUBLIKA.CO.ID
  • Setiap detik, 3075,64 USD dibelanjakan untuk pornografi
  • Setiap detik, 28258 pengguna internet melihat situs pornografi
  • Setiap detik, 372 pengguna internet mengetikkan kata kunci
  • yang berhubungan dengan pornografi di mesin pencari
  • Jumlah halaman situs pornografi di dunia saat ini mencapai 420 juta;)
Gambar data yang dikeluarkan American Demographic Magazine ,
Ternyata USA penyumbang terbesar konten pornografi di dunia  Amerika menyumbang 89% situs pornografi di dunia. Jerman, Inggris, Australia, Jepang dan Belanda menyusul di belakangnya.
 *Sex adalah topik no #1 yang dicari di Internet,
akan saya coba pakai keyword ini , siapa tahu blogku kebanjiran dari yang nyasar. ;) Mari perangi pornografi , dimulai dari diri saya!
*60% kunjungan internet adalah menuju ke situs sex (porno)
*70% kunjungan pengguna Internet belasan tahun adalah menuju ke situs pornografi
dikutip dari  http://romisatriawahono.net/2008/04/02/kupas-tuntas-pornografi-di-internet/
Pendapatan industri pornografi di Amerika juga mengalahkan revenue tiga besar stasiun TV mereka (ABC, CBS, dan NBC) di gabung jadi satu!. Bagaimana dengan Indonesia? Belum ada angka pasti mengenai revenue industri pornografi di Indonesia. Jangankan industri haram, industri halal saja tidak ada angkanya. Yang sudah pasti: Indonesia berada di urutan ke-7 negara yang mengetikkan keyword “sex” di search engine.
Peringatan keras bagi penghobi tayangan porno. Ahli bedah saraf dari San Antonio, AS, Donald Hilton Jr MD membeberkan kerusakan otak karena kecanduan Pornografi dalam diskusi memahami dahsyat-nya kerusakan otak akibat kecanduan Pornografi dan narkoba dari tinjauan kesehatan di Departemen Kesehatan kemarin.
Menurut pakar neuroscience dari Metodist Speciality and Transplant Hospital San Antonio itu, sejatinya semua kecanduan (adiktif) berpengaruh terhadap kerusakan otak. Misalnya, kecanduan makanan (obesitas), judi, narkoba, maupun pornografi.
Hanya, tingkat kerusakan otak akibat kecanduan pornografi dinilai paling tinggi. Jika dibiarkan, hal itu bisa mengakibatkan penyusutan (pengecilan) otak. Ujung-ujungnya, terjadi kerusakan otak. Permanen dan tidaknya kerusakan tersebut bergantung intervensi medis yang dilakukan.
Hilton menyatakan, penyusutan otak bisa berangsur-angsur kembali Normal asalkan dilakukan pengobatan secara intens, Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Sebab, pada dasarnya, otak terus mengalami regenerasi jaringan. ’Dengan demikian, otak yang mengecil itu bisa kembali lagi. Namun, cepat atau lambatnya pemulihan tersebut bergantung kasus kecanduan yang diderita,’’ ujarnya.
Kerusakan otak akibat kecanduan makanan (obesitas) maupun drugs cenderung lebih mudah diatasi ketimbang pornografi.
Menurut dia, ada perbedaan antara otak yang sudah kecanduan terhadap sesuatu dan yang tidak. Otak yang telanjur kecanduan memiliki mekanisme kontrol yang kecil terhadap rangsangan. Sebaliknya, otak yang belum kecanduan masih memiliki kontrol yang besar untuk mencegah perintah agar tidak kecanduan. ’’Sehingga, masih bisa distop,’’ cetusnya.
Berdasar hasil penelitian yang dilakukan Hilton bersama istri-nya, di antara semua kasus kecanduan, pornografi merupakan salah satu yang tersulit. Bahkan melebihi kecanduan obat. Menurut dia, mayoritas anak maupun remaja mengonsumsi tayangan pornografi dari internet.
Lantaran masukan itu hanya datang satu arah atau tanpa melalui diskusi maupun saringan dari orang tua, anak cenderung menerima informasi tersebut secara mentah. Di AS, 10 persen anak muda mengakses situs pornografi.
Jawa Pos – Selasa, 3 Maret 2009 hal 3
Otak manusia ternyata bisa tidak berfungsi jika terlalu sering melihat sesuatu yang berbau porno. Dilansir dari Sexualrecovery, berikut beberapa gejala orang mengalami kecanduan pornografi:
  • Ketidakmampuan untuk menghentikan perilaku kecanduannya, walaupun pernah mencoba sebelumnya
  • Merasa tersinggung atau marah bila kegiatannya dihentikan
  • Menyembunyikan atau berusaha untuk menjaga rahasia dari semua kegiatan pornografi yang dilakukannya
  • Tetap melanjutkan kegiatan pornografi meski sudah kehilangan hal berharga dalam hidupnya, seperti hubungan asrama atau kehilangan pekerjaan
  • Lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang berbau pornografi ketimbang hal lain yang lebih penting

Untuk dapat menghentikan kecanduan pornografi dibutuhkan kejujuran dan kesadaran. Pecandu pornografi harus mampu jujur mengakui bahwa ia kecanduan dan ingin menghentikan kebiasaannya tersebut. Tidak seperti kecanduan alkohol atau narkoba, kecanduan pornografi lebih sulit untuk mendapatkan bantuan.<kaskus>

with Leave a response | 

0 comments:

Post a Comment

Copyright © Gerakan Melawan Narkoba Jenis Baru "Pornografi" | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | NewBloggerThemes.com